Rabu, 02 Mei 2018

Gunung pertama untuk Caca (G.Gede) 28-29 April 2018


          Awal bertemu dengan suami di G.Lawu 2011 lalu, baru 2018 bisa naik gunung bareng lagi dan sudah membawa anak. Rentang waktu 2011-2018 cukup lama yaa tapi kami baru komunikasi lagi di 2015 dan memutuskan untuk menikah. Sesama pencinta gunung atau lebih tepatnya travelling, kami ingin mengenalkan gunung, pantai dan alam kepada anak kami dan akhirnya kesampaian *Alhamdulillah.

          Rencana membawa anak sudah ada dari tahun lalu, saat itu Caca masih berusia 11 bulan. Kami sebagai orangtua sudah yakin ingin membawa serta Caca naik G. Gede via Putri, tepi sang nenek melarang dengan alasan masih kecil. Setelah usia Caca lebih dari 1 tahun mulai dibolehkan sang nenek untuk ngemping2, awal pertama kali ngemping ke pulau Papatheo *baca juga ya ada di blog ini kisahnya, lalu kemping ceria di Curug pangeran. Melihat pertumbuhan Caca yang bagus serta pasca 2x ngemping tsb baik2 saja, kami memutuskan berani untuk membawa Caca ke gunung yang sebenarnya, Awal mula ingin ke G. Papandayan, garut lalu G. Prau, Dieng, semua gagal karena kurang peserta yang ingin ikut. Sampai akhirnya ajakan dari teman yang ingin membawa anaknya juga ke G. Gede ini pun bersambut. Saya yang sudah cuti naik gunung selama 4th (menjelang nikah-sekarang) harus memulai kembali dari 0, harus olahraga jogging, senam, naik turun tangga di kantor pun saya lakukan demi persiapan fisik. 
Persiapan untuk Caca lebih ke perlengkapan ngemping, misal beli syal, sarung tangan, jas hujan, nah klo jaket tebal saya sudah membelinya duluan saat Caca masih bayiii *haha, niat bgt kan gw.
Tanggal yang ditetapkan akhirnya tiba, ada 2 rombongan mobil dengan total peserta 13 orang (10 dewasa, 2 anak2 6-7th dan Caca). Meluncurlah kami jumat malam 27 April melewati jalur puncak yang tidak padat dan sampai sana alhamdulillah dapat tempat nyaman untuk kami tidur walau hanya beberapa jam. 
          Pagi hari tiba, kami bersih2, packing ulang dan sarapan, tepat pukul 7.30 kami mulai nanjak, lalu briefing di pos pendaftaran lalu briefing tim kami. Bismillah semua doa terbaik kami tujukan pada Rabbi Sang Penguasa Alam. Langkah demi langkah kami lalui, mulai dari perkebunan sayur penduduk setempat, lalu mulai jalur berbatu, jalur akar2 pohon semua kami lewati, Caca sangat menikmati perjalanan ini, mulai dari bawah sampai pos 2 lebih, Caca jalan kaki sendiri tidak mau digendong. Lama perjalanan  bersama Caca dari bawah sampai pos 1 sekitar 1.5jam lalu ke pos 2 sekitar 1 jam. Tiap pos kami pasti jajan, ada minuman hangat/dingin, buah semangka yang harga nya mahal 5rb/potong keciil, ada gorengan juga nasi uduk. Sengaja kami mampir, agar Caca tetap terus terisi perutnya agar tidak lapar juga terus punya tenaga. Sepanjang perjalanan banyak yang menyapa kami karena membawa balita, mulai dari bertanya usia, sudah pernah ngemping dsb, banyak yang curi2 foto Caca juga minta foto bareng dengan Caca. 'Membawa balita ikut serta dalam mendaki gunung, benar2 harus mempersiapkan mental juga tenaga yang super extra, karena sambil jalan yaa sambil mungutin batu, metikin daun, korek2 tanah *aiih buruan apa, Nak, biar cepat sampai tenda biar bisa istirahat tapi namanya balita yaa mana ngerti yaaa, hehehe.


Nah saking lamanya perjalanan kami, tim kami sudah jauh didepan, hari semakin siang dan lelah. Sampai akhirnya hujan turun di pos 3, kami memutuskan harus harus tetap jalan agar bisa segera sampai tenda, Pakai semua jas hujan n lets go. Jalur 3 ke 4 ini jalur yang lumayan berat, saya gendong keril, mas Verda gendong Caca, huufttt


          Alhamdulillahnya porter yang kami sewa turun untuk membantu kami membawakan keril yang saya gendong, ahhh Alhamdulillah lega punggung ini, tinggal mas Vierda yang masih berat gendong Caca.

 
Saya duluan karena mikir harus bersih2 duluan sebelum membersihkan Caca eh tapi sayanya tidak juga menemukan tenda tim kami, porter tadi yang membantu sedang beristirahat tidak menemani saya sampai tenda. Walhasil saya panik, sibuk teriak2 memanggil nama2 teman saya tapi tidak ada yang menjawab, maghrib pun tiba, untungnya ada tim rombongan lain yang mau membantu mencarikan lokasi tenda saya. Alhamdulillah ketemu saya peluk teman saya sambil menangis, hiksss hikss lalu saya bilang klo Caca n mas Vierda masih ada di belakang, tapi selang beberapa menit mas Vierda n Caca sampai di tenda. 
Hufftt lega rasanya sudah kumpul semua. Langsung bersih2, langsung bungkus Caca dengan jaket, kaos kaki 3 lapis, sarunga tangan dan masuk sleeping bag bareng saya, bobo lha sampai pagi.

                                                     

          Minggu pagi yang sangat cerah dan super dingin, Caca masih terlelap, sementara 2 bocah lain Kk Hilya dan Kk Ayla sudah mulai siap2 sarapan untuk bergegas pergi muncak. Caca biarin aja ga usah muncak, ga tega banguninnya, kasian sudah capek jalan. Sementara menunggu teman2 muncak, saya n teman2 yang stay di tenda, masak lagi untuk kita makan bersama dengan menu2 yang mewah. Ada nasi goreng, cah kangkung, telor dadar, tempe goreng, balado teri kacang, sambalado batanak dari IG @dapur_e_look dan buah2an yang segar (pir hijau dan jeruk). Sekitar jam 8, teman2 yang muncak sudah turun ke tenda, ya lalu sesi makan bareng siap dimulai, sementaranya 3 boach sibuk main air, happy banget mereka apalagi Caca, bisa main di air yang bersih dan segar. Sudah puas main air saatnya packing, foto2 n pulaang. 


Start pulang sekitar 10.30, sepanjang perjalanan Caca masih aja semangat lari, sampai ada beberapa orang yang videoin Caca. Di perjalanan turun pun, Caca ini masih keukeuh maunya jalan tidak mau digendong padahal jalur 4 ke 3 itu lumayan berat dan licin, jadi ya Caca sambil di gendong mas Vierda sambil nangis. Alhamdulillah sampai juga kami sekitar jam 16, waktu tempuh jauh lebih singkat darpada nanjak.

                           

      Alhamdulillah kesampaian naik gunung lagi setelah cuti 4th
      Alhamdulillah bisa naik gunung sama suami dan anak.

 




Kami sudah memperhitungkan kekuatan fisik kami, memperhitungkan fisik anak dan perlengkapan yang dibawa pun lengkap.
InsyaAllah semua aman, nyaman, sehat dan selamat.
Yang penting yakin, yakin pada diri sendiri, yakin anaknya kuat dan yakin ada Allah Sang Maha Pelindung.


Terimakasih untuk Mas Aoe, Hanif, Kang Lee, Amar, Desi, Asih, Feny n Echy.
Khususnya terimakasih pada mas Vierda yang menjadi penyemangat, penguat, penghibur aku n Caca

                                                                                                    Jakarta, 2 Mei 2018, 12.17pm