Selasa, 25 Agustus 2015

Setahun Sudah Kepergian Sang Malaikat Keluarga Kami


          
           Hari ini, genap setahun yang lalu Bapak meninggal dunia. Sore itu (Senin), saat hendak pulang kerja, aku dikabari mama klo Bapak sakit dan disuruh pulang segera, dan memang itu sedang perjalanan pulang naik kopaja menuju stasiun. Mama terus menghubungiku, yang saat itu masih berada di krl. Sampai akhirnya Mama bilang klo Bapak sudah meninggal. Jadilah Aku menangis seorang diri di krl, langsung jongkok lemas...Nangis, sedih, lemas semua jadi satu, ingin sampai rumah secepatnya.
Langsung aku hub. abang ku Iqbal, nangis lagi...tak hentinya lah menangis di dalam krl saat itu. Aku juga menghubungi Mas Vierda yang saat itu belum jadi suami ku dan kebetulan ada di Jkt. Sesampainya di St. Citayam, langsung naik ojek, sampai dekat rumah bendera kuning sudah berkibar yang membuat badan ku semakin lemas.
          Sampai dirumah, Bapak sudah terbujur kaku terbungkus oleh kain panjang, rumah sudah ramai dengan tetangga, langsung aku peluk Mama, menangis lah sejadinya aku dipelukan Mama.
Bapak, Ma, Bapak ninggalin kita, Bapak ninggalin Amah..itu saja yang aku ucapkan.
Aku peluk Bapak sambil berucap, Bapak, kenapa ninggalin Amah, Bapak belum nikahin Amah, Bapak ga sayang Amah....
         Malam pun tiba, tetangga, teman, saudara sudah banyak yang datang...Dede-Ferry, Aay-Tata pun tiba, yang belum datang adalah Uda Iqbal-Shofi-Eqi, penerbangan terakhir dari Surabaya. Berhubung Kakak tertua belum sampai (Uda Iqbal) jadilah yang diajak diskusi masalah pengurusan jenazah adalah aku...begini begitu saudara n tetangga menyarankan.
Akhirnya Uda Iqbal-Shofi-Eqi sampai juga di rumah sekitar pukul 00.30, langsung Uda beri salam n cium tangan ke Bapak.."Pak, Iqbal pulang Pak", malam makin larut, aku pun tidur disamping Bapak, semacam tidak rela akan kepergian beliau,
          Esok hari, tetangga, saudara n teman2 semakin banyak yang datang, kami bergegas mengurus jenazah Bapak, kami ber-4 beradik kakak, memandikan beliau tubuh renta yang sudah merawat dan mendidik kami dengan segala kemampuannya, tubuh yang sudah melanglang merantau sampai ke Bima untuk mencari nafkah demi keluarga, tubuh yang terkena teriknya sinar matahari karena harus berjualan kaki lima, kaki yang lemah karena harus berjalan kaki karena tidak ada ongkos pulang....tubuh tua yang bersih tanpa luka sedikit pun tanpa kotoran sedikit pun, tubuh yang tidak ada cacatnya...Alhamdulillah
           Selesai dimandikan segera di kafani dan dishalatkan, aku, Mama n dede sigap segera ikut berjamaah, awalnya Uda Iqbal yang akan menjadi Imam shalat jenazah tetapi tidak kuasa akhirnya digantikan oleh Ayah (Bapaknya Shofi/Mertua Uda Iqbal), Setelah itu segera d makam-kan di tanah wakaf dekat dengan rumah...Saat prosesi pemakaman Mama tak kuasa akhirnya pingsan, dede yang sedang hamil pun disuruh istirahat di musholla dekat makam, Aku masih kuat mengikuti prosesi pemakaman, sampai akhirnya perjalanan pulang, kaki ini lemas, jadilah aku di gotong sampai ke rumah.
-----------------------------------
        Senin pagi, sebelum berangkat bekerja, aku pamit ke Bapak dan mengutarakan "Yang sabar ya Pak, yang Ikhlas, sakitnya" Bapak pun mengangguk. Amah berangkat kerja dulu ya Pak...
Dede & Ferry tidak sempat pamitan karena saat mereka hendak berangkat, Bapak baru saja tertidur, kasian klo di bangunin.
         Aaahh kenapa begitu cepat Bapak pergi, Aku yang masih suka melawan, ngomel, belum bisa bahagiain Bapak, belum bisa pergi hajiin/Umrohin Bapak padahal niat sudah ada, Aku belum lulus kuliah, skripsi males ngerjain tapi Bapak yang selalu mengingatkan, Bapak yang tidak bisa pimpin khitbah-an aku dengan Mas Vierda, Bapak yang tidak bisa jadi wali nikah Aku, Bapak yang tidak bisa lihat anak Aay-Tata, Dede-Ferry, Uda Iqbal-Shofi...Padahal jikalau Bapak lihat pasti seneeeeng banget, cucu Bapak ganteng2, cucu Bapak pintar2.
      Bapak...
Sekarang Amah sudah menikah dengan Mas Vierda, Amah dikhitbah tgl 131214, Amah menikah 080315 dan sekarang Amah sudah hamil Pak 22 Minggu. Alhamdulillah Pak, Amah nikah ya Pak, Bapak yang selalu khawatir akan diriku yang belum juga menikah di usia sudah hampir 30th.
Pak, Alhamdulillah Amah sudah lulus kuliah, Anak Bapak & Mama yang jadi sarjana jadi 3 orang. Maafin Amah ya Pak lulusnya telat, padahal Bapak sudah ingetin sudah cerewetin agar segera menyelesaikan skripsi....
      Aaaaahhh semua berita baik ini hanya bisa Amah tulis Pak, tanpa bisa Bapak menyaksikan dan turut serta merasakan kebahagiaan bersama kami.
Oya rumah yang di TajurHalang, yang waktu itu Mama ikut Amah buat liat lokasi, Bapak sempat berucap "Klo Bapak sehat, Bapak mau juga ikut tuh Lok" Aku jawab "Ya ga usah Pak, baru masih berupa tanah, nanti saja klo sudah jadi rumah baru Bapak lihat",
Alhamdulillah InsyaAllah kami (Amah, Dede n Aay) bisa tinggal berdekatan cuma beda blok saja...Klo Bapak tahu, pasti sangat bahagia, anak2nya sudah punya rumah sendiri.

Bapak....
Al-Fatihah, Doa, Amal Jariyah, ANak shaleh/shalehah akan kami terus lakukan. Agar Engkau di beri tempat terbaik, Agar dilapangkan kubur.
Allah lebih sayang Engkau dibandingkan Kami.

Tunggu Kami di Surga yaaa Pak, Kita selalu berdoa, agar dapat berkumpul di Akhirat kelak. Aamiin

*Salam dari Mama, Uda Iqbal-Shofi-Eqi-Sarah, Aay-Tata-Air, Dede-Ferry-Aqil juga Mas Vierda, Garfield, Bohay juga kura2 di rumah.

                                                                                                   Anakmu juga calon cucu mu

                                                                                                             Siti Marhamah

*kantor, 25 Agus 2015
*ditulis dengan derai airmata