Selasa, 21 Januari 2014

Naluri Yang Harus Dikembangkan Jangan Hanya Disimpan

Pagi ini, Saya dan adik sepupu semangat untuk pergi mengikuti Sekolah Relawan yang pertama kali diadakan, kebetulan kelas perdana ini berlangsung di daerah Parung. Jujur ini kali pertama Saya pergi ke daerah Parung, dengan bekal mulut, akhirnya sampai lha Kami di Taman Baca WARABAL, tepat sebelum acara dimulai *yeaayy ga telat dong. Sesampainya disana, sudah ada Mas Bayu Gawtama dan teman, juga beberapa peserta sekolah juga ada tuan rumah dari Taman Baca ini yang sekaligus menjadi “guru” dalam kelas Sekolah Relawan perdana ini yaitu Bude Kiswanti. 

 
Acara pun dimulai pukul 9.40, dimulai dengan santai oleh Mas Gaw sambil menunggu peserta-peserta lain yang masih di jalan. Mas Gaw memulai sesi dengan perkenalan para peserta, ada yang dari komunitas sastra, ada dari komunitas sapu lidi, ada juga dari komunitas rumah zakat dari berbagai daerah. Saya dan adik sepupu yang tidak mewakili dari komunitas manapun ikut memperkenalkan diri.

Mas Gaw mulai masuk materi tentang relawan, sekolah relawan, motivasi menjadi relawan dsb. Mas Gaw menjelaskan materi sambil memberi kan contoh dan membagi pengalamannya. Selesai dengan materi dari Mas Gaw, selanjutnya mempersilakan “guru”  perdana kita yaitu Bude Kiswanti untuk memulai pelajarannya.

Bude Kiswanti memulai dengan memperkenalkan diri, dari mana beliau berasal, anak keberapa dalam keluarga sampai kesulitannya dalam bersekolah (beliau hanya tamatan SD) tetapi ini semua tidak menyurutkan semangat beliau akan belajar, begitu pun dengan Sang Ayah, Ayah Bude selalu membawakan satu buku setiap hari selesai bekerja. Bude selalu merasa haus akan keinginanya membaca, semua buku selalu dilahapnya dengan baik, beliau juga meminjam buku dari teman-temannya.
Para peserta menyimak dengan seksama apa yang di sampaikan oleh Bude Kis tentang pengalaman hidupnya akan impiannya mempunyai perpustakaan atau taman baca seperti sekarang ini. Perjuangan Bude Kis dalam membangun taman baca ini sangatlah inspiratif. Perjuangan dimulai dari mengayuh sepeda keliling kampung demi untuk mencerdaskan anak bangsa, dengan segala halangan rintangan juga celaan dari sebagian orang, Bude Kis tetap maju tetap yakin dan focus mewujudkan impiannya mewujudkan taman baca. Begitu banyak ilmu yang di dapat dari apa yang disampaikan oleh Bude Kis. Begitu banyak petuah penting yang disampaikan oleh Bude Kis salah satunya adalah “Relawan itu bagian dari Kehidupan BUKAN mencari Penghidupan”, mendengar ini Kami para peserta langsung tersentak hatinya, Kami mengangguk dan meng-iyakan dalam hati. Yaa begitulah seharusnya memang relawan sejati. 

Sebenarnya setiap individu itu memiliki naluri kerelawanan, tinggal bagaimana individu itu mengembangkan naluri yang ada. Apakah akan ditumbuhkembangkan menjadi relawan ataukah rasa itu dikubur dalam-dalam tanpa keinginan untuk dikembangkan. Siapa pun yang memilih menjadi relawan itu merupakan panggilan jiwa. Menjadi relawan itu tidak cukup hanya dari naluri tapi seorang relawan itu harus bisa membaca situasi, sabar dalam berjuang. Untuk itulah sekolah relawan ini diadakan, di sekolah ini para peserta akan di beri bekal materi, sharing ilmu, sharing pengalaman, diskusi, sharing kemampuan yang di miliki oleh peserta, mungkin ada yang punya skill  dalam renang, dalam memasak, dalam bidang kesehatan maupun bidang organisasi atau manajemen untuk selanjutnya saat tiba waktunya action jadi bisa lebih focus dengan kemampuan yang dimiliki juga menumbuhkembangkan sifat atau rasa ikhlas dalam diri. 


 
Sekolah relawan ini juga diharapkan nantinya dapat mencetak para relawan yang sigap dan siaga. Dengan adanya sekolah ini,relawan akan tau hal apa yang harus di mulai terlebih dahulu sebelum mulai terjun menjadi relawan di lapangan, yaitu mulai dari pengelompokkan  para relawan sesuai bidang kemampuan yang dimiliki, lalu pembagian tugas serta penempatan titik tugas dsb, Jadi para relawan lebih terorganisir saat di lapangan sehingga penumpukkan relawan yang bingung akan melakukan apa dan bagaimana bisa lebih diminimalisir, sehingga proses tugas membantu para korban atau yang dibantu menjadi lebih cepat dan tepat sasaran. Disinilah peran dan sinergi dari berbagai pihak diperlukan, antara relawan, donatur dan juga komunitas yang mengelola dan memberdayakan relawan.

               
Yaa menjadi relawan adalah pilihan hidup, tidak semua individu berkesempatan menjadi relawan. Untuk itu selagi kita bisa mewujudkan impian menjadi relawan jadilah relawan yang benar-benar – benar bermanfaat. Sebagaimana inti kita berada dimuka bumi ini adalah “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain”.

Pengalaman dari kelas perdana ini sangatlah tak terhingga, Relawan sejati tidaklah mengharapkan imbalan dari apa yang diperbuatnya, jika ada terbetik keinginan akan suatu imbalan, perlu di kaji ulang apa motivasi dari sang relawan tersebut. Oya ada satu lagi yang bisa dipetik dari sharingan Bude Kis yaitu

Rasa Empati Lakukan Atau Waktu Anda Nihil = RELAWAN

Ini baru sedikit pelajaran dari Sekolah Relawan yang diadakan tanggal 11 Januari 2014 dengan tema “Memupuk Mental Relawan”. Masih mau kan menambah ilmu, sharing dengan para guru-guru lain yang lebih hebat yang bisa kita “curi” ilmunya, maka ikuti terus kelas Sekolah Relawan ini tiap bulannya, untuk Februari akan di laksanakan tanggal 8 Februari 2014. Terus cekidot yaa di webnya www.sekolahrelawan.com lalu ikut gabung bersama kami dengan cara follow twitternya di @sekolahrelawan ikuti caranya disana.


                                                                                                Citayam, 19/01/2014, 10:15AM

Catper: Gunung Merbabu

MencapaiI Puncak G. Merbabu Dengan Kekompakan 28-1April 2013

Kaki-kaki Kami sudah gatal rasanya untuk menapaki gunung-gunung di Indonsesia, ya Kami semua pemula, gunung kali ini yang menjadi tujuan kami adalah Gunung Merbabu. Berangkat dari st.kota jam 12.20, Ber-9 orang : Aku, Annisa Fitria (Icha), Ismi Rinjani (Ismi), Hanif Widya Nugraha (Hanif), Mahesa Danu Dwipa (Danu), Syamsul Arifin (Samsul),F erhat Hazim (Ferhat), Arif Ariyan (Arif), Garbaru (Igar). Igar ini menggantikan posisi Adio yang gagal ikut karna harus mudik (Bengkulu).
Perjalanan kali ini, Sungguh perjalanan yang bikin dagdigdug seeerr, dari awal sampai akhir perjalanan. Mari silakan di simak… 

Yang sudah sampai duluan di st.kota adalah mas ferhat, mas arif, danu, igar n icha. Sementara aku, hanif n ismi masih di taksi, dengan harap-harap cemas karna waktunya sudah sangat mepet, tapi akhirnya keburu. Nah mas samsul yang paling telat, kita semua sudah duduk di  kereta, dia masih belum sampai juga. Salah satu petugas membawa tiket mas samsul tapi mas samsulnya ada di depan peron ga bisa masuk karna tiket di petugas ini, akhirnya Danu mencoba menyusul sambil bawa tiketnya. Kita semua cemas  kereta sudah jalan, tapi mereka berdua belum juga tampak batang hidungnya…Dan akhirnya mereka tibaaaa *jrengjrengjreng, hufft lega rasanya. Kita semua sudah kumpul, Samsul berkilah klo jadwal pemberangkatan kereta jam 13. Jiaahhh kapan aku bilangnya cobaaa. Setelah meletakkan kerir segede gaban, akhirnya kita kenalan satu sama lain, aku sih yang belum kenal cuma sama Igar.

Perjalanana kereta lancar, kami ngobrol2, becanda juga narsis di kereta, hehe, nah Sekitar st.Indramayu ada penjual buah seperti buah leci, akhirnya hanif beli dengan harga 10rb, 3 iket kecil eh ternyata pas dimakan adalah buah rambutan, ahh penjualnya tipuuuu, mau protes dah kabur itu pedagang. Jam 16.10 tiba d st.Cirebon, berhenti sekitar 10 menit, kita pada turun istirahat sambil jajan. Icha n Ismi beli popmie, mas ferhat, arif n samsul beli pecel, aku ikutan beli tapi beda pedagang eh ternyata pecel yang aku beli sudah ga enak akhirnya di buang…aargghh ketipu lagi. *nasiib
Sampai di st.lempuyangan sekitar jam 22.30an, rencana mau di jemput abang ku (Uda Indang), sambil nunggu pada ngopi2 dulu, nah akhirnya jemputan dating .packing2 kerir di atas atap mobil, saat packing dating temanku bernama mas eru vierda *ini emang janjian sih, sambil packing sambil ngobrol akhirnya diputuskan kopi joss dulu di deket st.tugu, mas vierda ikut kopi joss make motornya.  selesai kopi joss jam 00.40, perjalanan ke rumah da inang di Ceper (Klaten) itu jauh juga euyy lama lagi karna bawaan berat baik penghuni maupun tas kerirnyA, Perjalanan hampir 2 jam.  *maaf ya teman sempit2an dalam mobilnya.





Pagi pun tiba, Kita semua beres2, aku belanja sayur2 di pedagang dpn rumah da inang, terus ngulek sambel terasi dengan lauk pecel lele, tempe goreng n lalapan. Selesai makan, rapi2 lagi lalu berangkat jam 9.40an, di antar sampai tempat nunggu bis. Naik bis jurusan Jogja, di tengah jalan ada teman yang mau ikut gabung nanjak namanya mas Djauhari. Djauhari ini temannya ari, sebenarnya dia sudah sampai di terminal Jogja, tapi karena kita minta dia bawa tenda karna pasti tidak muat akhirnya dia pulang lagi di antar ari untuk ambil tenda..untungnya dia punya yaa, akhirnya Djauhari nunggu bis kita di pinggir jalan..ketemu deh gabung sama kita satu bis. Sampai terminal Jogja itu menjelang Jumata, Kami shalat dulu, Setelah itu kita berangkat menuju Magelang, busnya  kosong penumpang, jalanan kosong akhirnya ngebuuuttt, sampai terminal magelang itu pas ashar. Saat di terminal ada seorang bapak yan baik hati membantu kita mencarikan mobil untuk di carter, akhirnya dapat angkot diantar sampai basecamp bukan sampai Gapura, karena dari Gapura ke Basecamp itu masih jauh.

Sampai basecamp maghrib, shalat maghrib n isya lalu menuju pos pendaftaran, kita daftar jalur wekas pulang selo. Mulai nanjak itu jam 19.15 sampai pos 2 atau tempat camp itu jam 23.55 perjalanan ini lambaat karna Igar sakit kakinya. Kita pasang tenda selesai jam 1an, tidurr bangun jam 6an, bikin sarapan lalu berangkat meunju puncak itu jam 9.50, di perjalanan pemandangannya hijau membentang indahnyaaa, ada beberapa jalur yang sulit dilewati, aku seprti biasa parno akan ketinggian. sampai puncak kentheng songo jam 14 foto2 senang/narsis/bersyukur, lalu menuju puncak triangulasi jam 14.15 foto2 narsis, bersyukur lagi Subhanallah indah bangettt. Selesai narsis Kita semua turun, saat perjalanan turun hujan turun dengan derasnya tanpa ampun, Kami terus melangkah dengan hati-hati karna jalur yang kami lalui tadi berubah menjadi saluran air, hohoho licin sangat bikin aku parno takutt, semua basah dari sepatu sampai baju, Alhamdulillah akhirnya sampai tenda maghrib.




Selesai beres2 ganti baju dll, masak2 lagi, masak2 ringan ini sih, Igar yang masak di tendanya terus tiduuurr. Bangun pagi jam 6an, bikin sarapan berangkat jam 9.15 sampai basecamp jam 11.15, perjalanan pulang cepat karena Alhamdulillah semua sehat, Igar pun semangat sekali saat turun. Sampai di basecamp tidak ada lapor melapor di pos pendaftaran, padahal kita turun dengan jalur yang beda saat daftar wekas-selo, kita turun wekas-wekas. Kenapa tidak melapor? Karena pos pendaftarannya tutup entah kenapa, menurut Kami kurang banget ini manajemen dalam pengurusan ijin masuk n pulang di G.Merbabu.


 
Istirahat sebentar lalu langsung sewa pickup jam 11.45 sampai terminal magelang/tidar jam 13an, lalu ke terminal giwangan jam 14,30 trs naik becak jam 15an ke Karangkajen rumah om icha sampai jam 16an, istirahat, mandi, langsung berangkat lagi menuju s.tugu. Sampai st.tugu jam 17.30, hahah rencana awal mau ke malioboro g jadi karna harus ngejar kereta ke solo jebres. Nah sebelum naik KA kita makan malam dulu, angkringan depan stasiun, ahh rencana kulineran batal semua ini…berangkat naik Pramex yang lumayan penuh, KA nya ini mirip krl commuterline smp di st.solo balapan jam 20.30, lalu naik taKsi ke st.solo jebres jam 21. Istirahat, beli cemilan cepuluh, hitung utang piutang ongkos selagi kereta belum datang, akhirnya kereta tiba, berangkat jam 22.15…Bismillah otw Jakarta

Cat:
masuk terminal bayar peron 500/org
angkot 200rb, yak lo di bagi 10 berarti 20rb/org sampai basecamp lho, ini termasuk murah, karna klo Cuma sampai Gapura masuk desanya saja itu masih jauuuhhh ke basecamp harus ngojek atau sewa pickup lagi 20rb/org
pos pendaftaran byr 4rb/org
share cost 15rb/org, sampai terminal magelang
Tiket kereta Pramex jam 19.13 hrg 10rb dr st.tugu ke solo jebres


"Seruuu itu Pasti, Kebersamaan itu Penting, PUNCAK/SUMMIT itu Bonus, Narsis itu WAJIB"

                                                                                                   Citayam, 23 April 2013, Rabu, 18.40

Catper: Gunung Krakatau

Keindahan Pantai mengelilingi Anak G.Krakatau 22-24 Februari 2013

Keinginan untuk berkunjung ke Krakatau sejak lama, akhirnya terwujud setelah diskusi antara aku, mas Arif n mas Ferhat, kami mencari info travel di Backpacker Indonesia, ada beberapa tanggal trip kesana, kami pun memilih tanggal 22-24 Feb 2013. Setelah diputuskan tanggal tsb, kami mengajak satu teman lagi bernama Ikhram. Jadilah kami berombongan ber-4.

Malam tanggal 22 Februari sekitar jam 18.30 aku janjian dengan mas Arif di halte busway kunigan timur untuk selanjutnya menuju Slipi Jaya tempat kami akan kumpu bersama Pakcik Ikhram jg rombongan lain yang akan menuju Krakatau.  Sekitar jam 21.30 kami pun berangkat naik bus menuju Pelabuhan Merak. Sampai di Pelabuhan Merak sekitar jam 23.30, Aku, mas Arif n Pakcik mencari salah satu teman kami yang berangkat dari Bekasi yaitu mas Ferhat. Akhirnya ketemu dan kami sudah kumpul dengan semua peserta, duduk di emperan minimarket yang selalu penuh dengan pembeli sampai ngantri2 itu di bagian kasirnya, Kami menunggu kapal lumayan lama, sambil berkenalan dengan peserta lainnya.

Akhirnya sekitar jam 01.30 kami menaiki kapal ferry, agak repot yaa pengaturan dari petugas kapalnya dan akhirnya ada bbrp peserta n panitia yang terpisah kapal / beda kapal dengan rombongan lain. Sesampainya di kapal kami langsung mencari room AC lebih nyaman, Sampai di room AC kami langsung cari tempat/posisi untuk meluruskan badan lumayan bisa istirahat/tidur sebentar (jd ya room AC ini didalamnya itu terdapat semacam kayu yang dilapisi karpet bisa untuk tiduran). Kami pun tidur kurang lebih 3 jam, sampai di Pelabuhan Bakauheuni sekitar subuh, kami shalat subuh dulu. Setelah shalat kami berkumpul untuk naik angkot yang sudah di sewa oleh panitia sekitar pukul 5.30 kami berangkat. 


Sampai di Dermaga Canti tempat yang akan membawa kami ke G. Anak Krakatau dan pulau-pulau sekitar sekitar pukul 7. Kami langsung sarapan.  Setelah sarapan kami bergegas ganti kostum untuk ke G. Anak Krakatau sekalian snorkeling, sebelum beangkatdari dermaga Canti ada briefing dari panitia. Saat briefing sekalian dibagi kelompok untuk naik kapal yang ditunjuk ada 2 kapal kecil dan 1 kapal besar. Aku n teman2 naik kapal ke-3 yaitu kapal kecil. Kami berangkat dari dermaga Canti sekitar jam 8.00 Sampai G. anak Krakatau jam 10.30, istirahat dan foto-foto narsis, mulai nanjak jam 12.30. Jalur menuju anak g.Krakatau ini di awalnya banyak ditumbuhi tanaman semacam pohon cemara, lanjut jalan lagi udara panas yang sangat menyengat banyak para peserta yang tidak sampai puncak, apalagi kondisi track yang berpasir menyulitkan bagi peserta yang pemula atau belum pernah mendaki gunung. 


Selama perjalanan menuju puncak, kami lumayan sering berhenti bukan lantaran kami tidak sanggup tapi kami menikmati pemandangan sekitar yaitu hamparan laut yang biru dengan paparan sinar matahari dan langit yang cerah, membuat kami tak bosan untuk terus memandanginya. Kaki terus melangkah sambil hati bergumam menyebut Nama-NYA. Sampai di puncak, uwooww amazing, pemandangan super indah yang kami dapati, meskipun badan kami basah kuyup karena keringat, meskipun wajah kami terus terpapar sinar mentari, tapi dengan melihat pemandangan indah ini, semua terasa meluap, hilang seketika. Syukur Alhamdulillah kami ucapkan ketika sampai puncak, langsung kami bernarsis ria dengan foto berbagai pose, senorak mungkin, hahaha. Oya tidak lupa, Aku mengambil sedikit pasir puncak anak Krakatau untuk menambah koleksi pasir ku.


Selesai puas di puncak, kami pun turun, kami turun dengan cepat karena tracknya yang berpasir memudahkan kami untuk berlari tepatnya berselancar di atas pasir. Sampai di bawah sekitar pukul 13.20, Kami makan siang yag sudah disediakan oleh panitia lalu Kami berangkat menuju pulau lagoon cabe jam 13.30 untuk snorkeling. Berhubung ini pengalaman pertama Aku akan snorkeling, otomatis rasa takut dan parno akan air sangat besar, setelah dibantu oleh salah seorang panitia bernama mba Rere, Aku mencobanya tapi tetap tidak bisa, banyak air laut yang Aku minum tidak sengaja tentunya. Selesai snorkeling, Kami menuju Pulau Sebesi, disanalah penginapan kami, sampai di pulau ini sekitar jam 17.10. Kami bergegas ke homestay yang sudah dibagiakan oleh panitia untuk bersih-bersih dan istirahat. Matahari sudah pulang ke peraduannya berganti bulan dan bintang yang menyinari bumi malam itu, kami akan berkumpul di suatu aula jam 20 untuk makan malam. Saat makan malam semua panitia memperkenalkan diri lagi dan mengadakan beberapa kuis berikut hadiahnya. Makan malam selesai masih ada sesi 2 nya yaitu makan ikan bakar ditemani dg api unggun, suara ombak juga bintang dilangit yang Alhamdulillah malam ini cerah. Kelompok kami paling rakus saat mkn ikan bakar  ditambah 3 orang teman baru yaitu Risya, Mas Ramdan n Mba Dian, kami berkali-kali nambah ikan bakarnya, hehehe. Enakkk segarr ikan baru dari laut…
 

Sekitar pukul 23, Kami kembali ke penginapan, ternyata di rumah no.4 ini penghuni wanitanya tukeran dengan penghuni rumah no.2 yang cowok2, alhasil yang wanita cuma aku seorang…hohoho. Tidak masalah santai aja. Di penginapan kami tidak langsung tidur tapi masih ngobrol2 dengan salah satu panitia namanya Cahya Mikail, ternyata yaa travel yang kami ikuti ini sudah sering melakukan trip ke Krakatau. Di pulau ini listrik hanya nyala pada jam tertentu yaitu dari pukul 17.00 – 24.00, dan tepat tepat pukul 24 listrik padam barulah kami mulai tidur …good night






Esok harinya, aku bangun sekitar pukul 4.30, mandi, shalat subuh, lalu pergi ke pantai bareng dengan mas Ramdan. Sampai di pantai, cuaca lumayan mendung, sunrise pun tidak kami temui. Sekitar pukul 8.05 berangkatlah kami ke Pulau Umang untuk sarapan, sampai di P.Umang pukul 8.15, owowww pulaunya indaahhhh, dengan batu yang besaaar, Kami foto2 lalu sarapan, foto2 lagiii dengan berbagai macam gaya, keceriaan ada disetiap wajah kami para peserta. Selesai dari P.Umang kami melanjutkan perjalanan menuju pulau Sebuku Besar berangkat pukul 9.30 smp pulau tsb 9.40, snorkeling lagi sampai pukul 10.30, di pulau ini ada ubur2 banyak yang kena gigitannya, karna aku tidak ikut snorkeling kali ini jadi aku aman, hehehe. Dari sini, kami balik ke penginapan untuk bersih2 dan persiapan pulang. Dari pulau sebesi pukul 13.40 sampai dermaga Canti pukul 15.10 istirahat sebentar, angkot2 sudah menunggu kami, lalu kami berangkat 15.40 menuju bakauheni. Selama di perjalanan, angkot2 ini saling kejar-mengejar, angkot kelompok kami gabung dengan kelompok lain yang satu kapal/perahu dengan kami, hahaha seruu banget kebut-kebutan, salip-menyalip tidak lupa mampir sebentar membeli oleh2, sampai di bakauheni sekitar pukul 16.50, menunggu sebentar ternyata ada kapal yang siap berangkat sekitar pukul 17.20.



  
Kami naik kapal Ferry lalu mencari room AC agar lebih nyaman untuk beristirahat. Di ruangan ini ada sekelompok ibu-ibu yang doyaan banget karoke jadi sepanjang perjalanan ini full karokean, lumayanlah menutupi rasa takut kami karna di luar sedang tidak bersahabat, ombak tinggi, motor-motor yang diparkir banyak yang berjatuhan. Pengumuman agar pemilik motor lebih memperhatikan motornya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terus di suarakan oleh bagian informasi. Alhamdulillah akhirnya sekitar pukul 21.30 kapal Ferry ini bersandar di Pelabuhan Merak…ahhh kita semua selamat dan sehat. Perpisahan dengan panitia dan teman-teman lain, langsung menuju terminal untuk naik bus ke Jakarta atau tujuan masing-masing.

Cat:

Perjalanan ini kami tau dari web backpacker Indonesia, biayanya sebesar 350rb, belum termasuk ongkos bis ke merak n sewa alat snorkeling.
Sewa alat snorkeling 40rb, bus dr slipi jaya ke merak itu 20rb, begitu juga merak-jkt 20rb, tiket kapal ferry sekitar 15rb, masuk room ac di kapal ferry nambah 5rb, klo room executive itu 10rb ada karaoke/live music tp tidak bisa tiduran, klo yang ac bisa tiduran lebih nyaman ac sebenarnya. 

"Seruuu itu Pasti, Kebersamaan itu Penting, PUNCAK/SUMMIT itu Bonus, Narsis itu WAJIB"

Kamis, 16 Januari 2014

Hikmah Nge-Trip

Hakikat sebuah perjalanan bukanlah sekedar menikmati keindahan dari satu tempat ketempat lain. Bukan sekedar mengagumi dan menemukan tempat-tempat unik di suatu daerah dengan biaya semurah-murahnya.
Tetapi harus bisa membawa pelakunya naik derajat yang lebih tinggi, memperluas wawasan sekaligus memperdalam keimanan.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

So, dalam perjalanan tetap harus shalat ya, tidak boleh takabur, menjaga norma-norma masyarakat daerah tsb n selalu bersyukur